Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Daihatsu Ayla M 2016 AT

Review Daihatsu Ayla M 2016 AT

Kali ini saya membuat review mobil Daihatsu Ayla type M tahun 2016 varian otomatis dengan warna merah. Mobil saya dapatkan dalam kondisi bekas (second). Kondisinya masih mulus dengan kilometer rendah. Maklum, baru 1 tahun pemakaian dari pemilik pertamanya.

Impresi pertama begitu mendapatkan mobil ini, body-nya kaleng bangeeet 😂 Tipis dan mudah penyok. Type M masih menggunakan velg kaleng warna hitam sebagai velg bawaan yang dibalut ban 155/80 R13.

Jika dibandingkan type X, Ayla M ini tidak memiliki wiper belakang (rear wiper), spoiler, intermitten wiper mode, lampu kabut (fog lamp), alarm, spion elektrik, assist grip, dan talang air.

Tapi buat saya justru terasa lebih simpel dan sederhana. Terkesan minimalis dan lebih mudah perawatannya. Mungkin memang yang paling signifikan adalah ketidak-hadiran spoiler belakang saja.

Tampilan interiornya juga sederhana. Banyak tempat untuk meletakkan botol minuman dan menyimpan barang. Bagasi cukup luas untuk membawa 2 koper ukuran medium atau 3 galon akua.

Duduk di dalamnya membuat saya merasa nyaman. Ruang kaki cukup lega ditambah ruang kepala yang tidak terlalu rendah. Jarak antara jok depan di kanan dan kiri cukup lebar. Poin plus menurut saya jika melihat dimensi mobil yang kompak.

Jok baris depan hanya bisa maju-mundur, tidak bisa naik-turun. Untuk jok belakang meski cukup empuk, sandarannya terasa terlalu tegak. Kurang nyaman saat dipakai dalam perjalanan jauh.

Begitu menyalakan starter, Electric Power Steering (EPS) membuat setir mudah digerakkan. Sayang belum menganut tilt steering apalagi telescopic steering. Getaran mesin memang cukup terasa karena masih menganut 3 slinder.

Saya suka panel kisi-kisi AC di bagian tengah yang lebih tinggi. Udara dingin jadi cepat menyebar dan tidak mengarah secara langsung ke setir. Tidak seperti Picanto yang membuat tangan kedinginan meski hawa kabin masih belum dingin.

Start di lampu merah jadi yang paling depan dibanding mobil lain. Rupanya kombinasi mesin 1.000 cc dengan body mobil yang mungil membuat performanya maksimal meski efek perpindahan gigi sangat terasa sekali.

Saya pribadi kurang suka dengan jenis transmisi otomatis model lama ini. Saya merasa "diperintah" untuk mengikuti hasil pembacaan sensor ECU kapan waktunya gigi naik atau turun. Kadang feeling saya belum waktunya gigi naik tapi ternyata gigi sudah naik, begitu juga sebaliknya.

Ketidak-hadiran opsi gigi 1 atau S/L mengurangi kenyamanan saya saat berkendara di perbukitan. Saya harus melakukan kick-down berkali-kali saat menanjak di lereng yang curam dan terjal.

Kekurangan Daihatsu Ayla tipe M


  • Ketidak-hadiran rear wiper membuat kaca belakang rawan buram saat hujan akibat tertutup cipratan air dan lumpur. Solusinya memasang mud-guard dan water repellent yang bagus untuk kaca.

  • Body mobil rawan penyok karena cukup tipis. Imbasnya, suara dari luar juga tidak teredam dengan baik. Solusinya pasang peredam mobil variasi.

  • Tidak ada foot rest untuk kaki kiri. Cukup disayangkan, memang. Ini berlaku untuk semua varian type.

  • Sandaran jok belakang terlalu tegak. Bisa diakali dengan mengganti dudukan sandaran variasi, atau melakukan modifikasi dengan cara menukar posisinya.


Update

  1. Pasang talang air agar saat parkir di terik matahari kaca jendela bisa dibuka sedikit untuk mengusir hawa panas tapi tetap aman dari tangan jahil.

  2. Pasang alarm merk Arena yang sudah dilengkapi central door lock dan autolock by footbrake. Alarm ini juga sudah dilengkapi rolling code untuk menghindari hijack alarm.

  3. Saya ganti wiper depan dengan ukuran 20" dan 14" merk Bosch Clear Advantage yang sudah menganut desain frame-less. Tampilan luar dari dashboard terasa lebih simpel. Tapi hasil sapuan airnya masih kurang bersih dan sering tersendat.

  4. Ganti kaca film merk Signature dengan komposisi 40% depan, 60% samping dan belakang. Lumayan terasa lebih adem saat siang hari, tapi tidak terlalu gelap saat malam. AC lebih cepat mendinginkan kabin. Privasi lebih terjaga.

  5. Saya ganti velg kaleng dengan velg bawaan Ayla tipe X R14 dengan ban 175/65. Ternyata performa mesin sedikit turun. Akselerasi bawah terasa lebih berat dan lambat. Kurang responsif jika dibandingkan dengan saat masih pakai velg kaleng R13.

    Kelebihannya, gejala limbung dan understeer lebih diminimalisir. Body mobil lebih stabil dan di kecepatan tinggi nafasnya terasa panjang.

  6. Saya mencoba melepas dudukan sandaran kursi belakang dan saling menukarnya. Ternyata hasilnya sangat memuaskan! Kabin terasa jauh lebih lega. Penumpang belakang juga merasa sandaran tidak terlalu tegak lagi.

    Kekurangannya, jok belakang sekarang tidak bisa dilipat. Tapi tidak masalah untuk saya karena saya jarang sekali membutuhkan area lebih di bagasi.

Demikian review saya atas pengalaman memakai Daihatsu Ayla Type M Tahun 2016. Semoga membantu kamu yang hendak membeli mobil ini ke depannya.
UPDATE: Mobil ini sudah dijual
Setelah 1 tahun pemakaian, saya menyadari performa mobil kurang memenuhi ekspektasi saya akan kendaraan yang sanggup melewati segala medan. Dengan berbagai pertimbangan, saya memutuskan menjual unit ini dan beralih kembali ke Picanto.

Posting Komentar untuk "Review Daihatsu Ayla M 2016 AT"