Puisi Pribadi

Seisi halaman waktuku saat ini nampak putih, sunyi, dan sepi
Kiranya kau takkan datang, membasuh sepi dan menepis sunyi
Ketika aku tertawan rindu, atas hadirmu menyapa hati
Dan ketika aku menantimu, atas sosokmu membuka halaman baru sejak bertemu
Dan kau pun kan kutunggu di dermaga rindu...
Jika hati adalah istana, maka cinta adalah singgasana
Jika ketulusan ialah mahkota, kesetiaan ialah piala terindah
Dan senyum seorang kekasih sepertimu bagiku adalah tahta...
Wahai kekasihku, cinta telah datang dengan cahaya gemerlapnya.
Gelapnya malam takkan mampu bersanding dengannya.
Aku menemukannya jauh di dasar hati, kuangkat ia lebih tinggi menuju keagungannya.
Dan ia memberiku semua cahayanya untuk kuberikan padamu.
Cahaya penuh harapan untuk kita berdua.
Kuharap kau kan menerimanya...
Aku seperti ombak kecil di luasnya samudera hatimu.
Teruji oleh ganasnya gelombang dan lewati terjalnya karang.
Semua cobaan tak kupedulikan.
Aku pasti mampu bertahan dan menambatkan bahtera cinta di pelabuhan hatimu.
Karena kutahu kau hanya milikku hingga ujung waktu memisahkan kita berdua...
Di keheningan malam
kuratapi kehidupan ini
yang penuh teka-teki
Pernahkah malam tahu
bila aku rindu?
Pernahkah bintang tersenyum
bila aku gembira?
Tidak, karena aku terbiasa
sunyi, sepi, sendiri
dalam kehidupan ini
Rasa hampa dalam keramaian
berhenti berharap
Tak kutemukan arah
lelah, aku di persimpangan jalan
Haruskah aku memilih lari
atau
duduk menyendiri menanti mati..
Cinta...
Satu kata yang selalu membuatku bingung
Satu kata yang selalu membuatku bertanya
Satu kata yang selalu membuatku berpikir
ada apa di balik kata yang mengubah semuanya
Cinta membuat orang lupa akan dirinya
Cinta membuat orang lupa akan Tuhannya
Namun, cinta juga bisa memberi kekuatan
Kekuatan yang tidak bisa kita pastikan besarnya
Cinta...
Cinta...
Kata yang sering aku dengarkan
Sesering aku memikirkannya
Tapi aku tak pernah mengerti
Apa arti cinta sebenarnya...
Kutahu kau begitu mencintaiku
dan begitu menyayangiku
Kumengerti kau selalu memikirkanku
dan begitu memperdulikanku
Semua telah kau lakukan demi aku
Tapi aku tak bisa menerimamu
Hatiku telah terisi
Oleh yang lain
Kuhargai usahamu
untuk mendapatkanku
Cintamu yang begitu tulus
yang kau berikan kepadaku
Sungguh aku menyesali
telah menyia-nyiakanmu
Andai saja kau dapat
mencari pengganti diriku...
Aku bertanya pada langit,
ia tetap diam
Aku bertanya pada bintang,
ia tetap bersinar
Aku bertanya pada malam,
sepi tanpa awan
Aku bertanya pada rembulan,
ia tak kunjung datang...
Berdiri tegar menatap jauh,
terlarut dalam hening dan dingin malam,
sendiri tanpa suara.
Sepi,,,
telah pergi dan semua benar-benar telah hilang.
Sahabat,,,
seindah apapun bintang yang kau miliki saat ini,
tetaplah kau pandang bintang yang bersinar bersamamu,
meski cahayanya berangsur redup bersama malam.
Kau tetaplah sahabat terbaik yang pernah kau miliki,
sepanjang tali rindu yang melingkar di hati...
Katakanlah apa tujuanmu mencintaiku
Apa tujuanmu menyayangiku
Aku tak pantas kau sayangi dan kau cintai
Aku tak seindah bayangan di hatimu
Jauhilah diriku sebelum kau sengsarakan hatimu
Karena aku bukanlah yang terbaik seperti harapanmu...
Jika Natrium (Na) di hatimu bereaksi dengan Clorin (Cl) di hatiku,
mungkinkah menjadi garam (NaCl) cinta kita?
Andaikan bisa, molekul hatimu ini akan bahagia.
Jika kecepatan (v) cinta kita terus berpacu,
takkan ada jarak (s) dan waktu (t) yang bisa menjadi penghalang cinta kita...