Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Avast dan Smadav

Antara Avast dan Smadav

Baru kali ini laptop kesayanganku terkena virus. Sebelumnya aku bergantung hanya pada Avast Free Antivirus yang menurutku sudah memiliki pertahanan dan keamanan memadai. Tapi ternyata aku kecolongan juga. Berawal dari icon flashdisk berubah menjadi folder (tanda awal terinfeksi virus), adanya file "autorun.inf", dan folder khas virus "Recycle" dengan segera aku mendiagnosis bahwa flashdiskku terinfeksi virus.

Anehnya, meskipun di-scan dengan Avast, Avast tidak menemukan adanya malicious software (malware) di flashdisk. Sontak aku kaget. Gimana ini? Jelas-jelas ada makhluk bernama "msconfig32.exe" di folder Recycle kok tidak dianggap virus?

Penasaran dan heran kemudian aku masukkan file autorun.inf dan msconfig32.exe ke dalam file zip terenkripsi dan berniat mengirimkan sampelnya ke team pengembang Avast untuk diteliti lebih lanjut. Saat proses memasukkan file ke dalam paket zip ternyata tak sengaja diriku melakukan double click (execute) pada file msconfig32.exe. CELAKAAA!!!

Layar tiba-tiba menampilkan jendela Microsoft Debugger seolah ingin "membongkar" jeroan virus disusul munculnya BoD (Blue Screen of Death) yang kemudian langsung restart. Aduh, celaka.. Dikala Avast tak sanggup mendeteksi keberadaan virus malah laptop sendiri terkena virus. Teringat akan antivirus lokal, Smadav, iseng download Smadav terbaru melalui laptopku yang lain.

Setelah berhasil download segera aku install di laptop kesayanganku. Tak menunggu lama, proses scanning pun berjalan. Di akhir "acara", terdeteksi 10 induk virus ngendon di laptop disusul infeksi pada 128 key registry. Setelah proses fixing dan repair singkat disusul restart, terbebaslah laptopku dari virus sialan itu.. Alhamdulillah.. Thanks, God !!

Dari pengalaman singkat ini akhirnya aku menyadari bahwa Antivirus berkelas "Internasional" seperti Avast masih belum mampu mendeteksi varian virus lokal di Indonesia, begitu pula sebaliknya. Meskipun lapatop kesayanganku terproteksi oleh antivirus Avast, benteng firewall, lingkungan sandbox, bahkan hingga VirtualBox, toh kenyataannya tetap saja "kecolongan" gara-gara tak sengaja mengeksekusi virus.

Artikel ditulis bukan untuk mempromosikan Avast ataupun Smadav. Seperti biasa, Just Another FUNtastic Sharing.. :)