Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Pemimpin Paling Gemuk Sepanjang Sejarah

Para pemimpin dunia memiliki ciri khasnya masing-masing yang bisa membedakan mereka dengan orang lain. Ada yang selalu tampil necis, selalu memakai outfit tertentu, gemar memakai aksesoris mewah, dan ada juga yang mudah dikenali dari fisiknya. Sekarang saya akan bagikan 10 pemimpin paling gemuk yang pernah ada sepanjang sejarah.

Daftar para pemimpin dunia yang ada di sini tentu bisa berubah sewaktu-waktu karena dunia ini selalu berkembang dan berubah. Daftar ini pun men

10. Kubilai Khan (1215 - 1294)

kubilai khan

Kublai Khan adalah seorang raja besar kelima dari Kekaisaran Mongol sekaligus sebagai raja yang paling terkenal. Kakeknya, Genghis Khan, mempersiapkan Kubilai muda dan saudara-saudaranya untuk menjadi pemimpin.

Selain mempelajari filsafat Cina kuno, Kubilai Khan juga mempelajari cara menunggang kuda dan menembakkan panah. Pada usia 20 tahun dia menerima wilayah kecil di Cina utara untuk diperintah.

Dalam catatan sejarah, Kubilai Khan melawan saudaranya sendiri untuk menjadi seorang raja yang pada akhirnya menyatukan seluruh Cina. Kemudian dia mendirikan dinasti Yuan, kerajaan Mongol, dan kekaisaran Cina. Kubilai Khan memerintah dari tahun 1260 hingga 1294.

Kehilangan istri kesayangan dan putra tertuanya membuat Kubilai Khan merasa hancur. Dia berusaha menenangkan dirinya dengan makan dan minum secara berlebihan. Semua makanan dan minuman seperti susu, buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah adalah makanan pokok.

Daging yang disantapnya berasal dari domba, kambing, lembu, unta, yak, dan binatang buas. Dia juga minum alkohol yang terbuat dari susu kuda yang difermentasikan. Kegemarannya makan secara berlebihan membuatnya obesitas.

Pada akhirnya ia berubah menjadi gemuk dan menderita penyakit radang sendi parah. Kubilai Khan meninggal pada 18 Februari 1294 pada usia 78. Jasadnya disemayamkan dalam situs pemakaman rahasia di Mongolia.

9. Henry VIII (1491–1547)

Raja Henry VIII

Henry VIII adalah raja Tudor kedua. Dia baru berusia 17 tahun ketika dilantik menjadi raja Inggris pada tahun 1509. Dia berkuasa hingga ajalnya pada tahun 1547. Ketika istri pertamanya tidak memberinya anak laki-laki, Henry sempat ingin pernikahannya dibatalkan hingga akhirnya ia menikahi 6 wanita dalam usahanya mencari pewaris laki-laki.

Saat itu, kebersihan dan sanitasi lingkungan di Inggris sangat buruk. Henry yang memiliki penyakit kembung menderita penyakit bisul. Dia pernah terluka dalam kecelakaan saat sedang melakukan jousting (sejenis olaharaga berkuda) yang membuatnya menderita maag kronis dan bau di kakinya selama sisa hidupnya.

Seperti raja-raja lainnya, Henry gemar makan. Ia menyukai roti, daging, dan permen. Di jamuan makan, dia makan kaki babi, pai daging, roti jahe, dan almond bergula. Henry benci air putih biasa, ia lebih suka minum anggur atau setidaknya bir tanpa hop. Ketika dia menjadi terlalu gemuk, dia membutuhkan berbagai macam alat bantu hanya untuk sekedar berjalan-jalan.

Para sejarawan Inggris sempat beropini bahwa dia menderita diabetes tipe 2. Padahal faktanya, saat Henry VIII masih remaja ia dikenal selalu tampil bugar dan atletis. Raja Henry VIII meninggal pada 28 Januari 1547 pada usia 55 tahun.

8. Maria Theresa (1717–1780)

Maria Theresa

Maria Theresa Walburga Amalia Christina adalah seorang uskup agung Austria dari tahun 1740 hingga 1780. Dia mulai memerintah selama 40 tahun ketika ayahnya, Kaisar Charles VI, meninggal.

Maria Theresa adalah satu-satunya penguasa wanita dari dinasti Habsburg dan yang terakhir dari House of Habsburg. Dia adalah penguasa hampir selusin negara, termasuk Austria dan Transylvania.

Sejarawan mengatakan bahwa Maria Theresa melahirkan 16 anak. Putri bungsunya adalah Marie Antoinette. Kelak, Marie Antoinette menikahi Louis XVI dan menjadi ratu Perancis.

Maria Theresa meninggal pada 29 November 1780 pada usia 63 tahun. Dia diyakini meninggal karena serangan jantung atau pneumonia. Gaya hidup dan pola makan yang buruk mungkin jadi penyebabnya. Maria Theresa diketahui menyukai kopi, crepes, sosis, kue kering, sup, pangsit, dan souffle.

7. William Howard Taft (1857–1930)

William Howard Taft

William Taft adalah presiden ke-27 Amerika Serikat sekaligus ketua Mahkamah Agung ke-10. Ia lahir di Cincinnati, Ohio dan lulus dari Yale College dan University of Cincinnati College of Law. Pada tahun 1880, Taft diterima di Ohio State Bar Association.

Pada November 1908, Taft memenangkan pemilihan presiden AS berkat dukungan kuat dari pendahulunya, Theodore Roosevelt. Dalam kepemimpinannya, Taft meloloskan Undang-Undang Obat dan Makanan Murni pada tahun 1906.

Dalam Pameran Dunia 1904 di St. Louis, Taft berjasa dalam mengenalkan makanan yang dianggap baru bagi masyarakat Amerika seperti permen kapas, puffed rice (muri), hot dog, selai kacang, es krim kerucut, Jell-O, es buah, dan minuman ringan seperti Dr Pepper atau Hires root beer.

Tak menunggu lama sampai makanan dan minuman itu juga menjadi favoritnya. Bahkan di kediamannya di Gedung Putih, Taft memelihara sapi di halaman hanya agar mendapatkan segelas susu segar setiap hari.

Pada pemilihan presiden tahun 1912 ia dikalahkan oleh Woodrow Wilson. Taft yang memiliki tinggi badan 183 cm dan berat sekitar 159 kg meninggal pada 8 Maret 1930 pada usia 72 tahun karena penyakit kardiovaskular.

6. Winston Churchill (1874–1965)

Sir Winston Leonard Spencer-Churchill

Sir Winston Leonard Spencer-Churchill adalah seorang negarawan Inggris yang menjabat sebagai perdana menteri Inggris dari tahun 1940 hingga 1945 dan sekali lagi dari tahun 1951 hingga 1955.

Winston Churchill dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II pada tahun 1953, tahun yang sama ketika ia menerima Hadiah Nobel untuk Literatur. Ia bahkan pernah diangkat warga negara kehormatan Amerika Serikat.

Penjatahan makanan diperkenalkan pada tahun 1940. Kala itu pisang, bawang, dan cokelat digantikan oleh telur kering, kentang kering, dan Spam. Para juru masak Inggris bahkan mensubstitusi gula turunan alami untuk mentega, tepung, dan gula yang tidak tersedia.

Churchill menderita kesehatan yang buruk sepanjang 25 tahun terakhir hidupnya. Dia bahkan mengalami serangan jantung pada tahun 1941. Dan pada tahun 1943, dia menderita pneumonia. Churchill meninggal pada usia 90 tahun pada tanggal 24 Januari 1965.

5. Georgy Malenkov (1902–1988)

Georgy Malenkov

Setelah kematian Joseph Stalin, Georgy Maximilianovich Malenkov adalah pemimpin Uni Soviet dari tahun 1953 hingga 1955. Pada usia 16 tahun, ia mendaftar sebagai sukarelawan di Tentara Merah. Tidak lama kemudian, ia bergabung dengan Partai Komunis Uni Soviet dan dengan cepat naik pangkat.

Pada tahun 1946, Malenkov bergabung dengan Politbiro sebagai calon anggota. Saingan politiknya meninggal secara misterius pada tahun 1948, dan Stalin mengangkat Malenkov ke posisi kepemimpinan. Dia mengundurkan diri pada tahun 1955.

Pada tahun 1957, Malenkov memimpin kudeta yang gagal terhadap Nikita Khrushchev dan diusir dari Politbiro. Pada tahun 1988, Malenkov yang berusia 86 tahun meninggal karena usia tua dalam ketidak-jelasan politik.

Di sepanjang hidupnya, ia dikenal gemar menyantap hidangan Perang Dingin klasik seperti okroshka, aspic, dan blini. Malenkov juga diketahui menyukai telur goreng dengan selai, ayam Kiev, dan kaviar.

4. Idi Amin (1925–2003)

Idi Amin

Idi Amin adalah presiden Uganda dari tahun 1971 hingga 1979. Kejahatan brutalnya terhadap kemanusiaan menjadikannya salah satu diktator paling mematikan dalam sejarah.

Selama tiga dekade, Amin naik pangkat di militer. Pada tahun 1971 dia menggulingkan pemimpin Uganda dan menyatakan dirinya sebagai presiden. Selama delapan tahun masa pemerintahannya, Amin mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan di luar hukum dan genosida setengah juta orang.

Dia menikmati gaya hidup mewah sementara rakyatnya menderita kemiskinan. Setelah digulingkan pada 1979, Amin meninggalkan Uganda. Dia tinggal di Arab Saudi hingga berusia 78 tahun. Ia meninggal karena gagal ginjal pada tahun 2003.

Selama hidupnya ia menggemari berbagai makanan seperti Matoke (matooke) yang merupakan hidangan nasional Uganda. Pisang hijau kukus dan dihaluskan ini dianggap sebagai salah satu makanan paling kuno di dunia. Produk lokal seperti kacang, kacang tanah, pisang raja, dan kentang manis juga tak luput menjadi santapan sehari-harinya. Dan Uganda adalah tempat yang tepat untuk mencari belalang goreng yang renyah.

3. Laurent Kabila (1939–2001)

Laurent Kabila

Laurent Kabila adalah presiden ketiga Republik Demokratik Kongo (sebelumnya Zaire). Pada tahun 1960 ia membantu mengorganisir pasukan revolusioner selama Krisis Kongo, tetapi pemberontakan gagal. Joseph Mobutu yang korup dan pembunuh (juga dikenal sebagai Mobutu Sese Seko) akhirnya menjadi presiden negara itu dalam kudeta pada tahun 1965.

Pada tahun 1967, Kabila mendirikan Partai Revolusi Rakyat. Dia menghabiskan dua dekade mengumpulkan kekayaan luar biasa melalui pemerasan dan perampokan. Meskipun Kabila dianggap mati pada tahun 1988, ia muncul kembali pada tahun 1996 untuk memulai Perang Kongo Pertama.

Pada tahun 1997 ia menggulingkan Mobutu dan tetap berkuasa sampai tahun 2001. Kepemimpinannya dikritik, dan ia dijuluki "another Mobutu". Pada awal tahun 2001, pria berusia 61 tahun itu dibunuh oleh salah satu pengawalnya sendiri.

Kabila dikenal sering makan masakan Kongo berupa bahan bertepung yang dikombinasikan dengan sayuran dan daging untuk membuat sup. Roti fermentasi, sayuran hijau, ikan, dan nasi dengan saus pedas melengkapi hidangan lezat.

2. Abu Abdul Bari

Abu Abdul Bari

Abu Abdul Bari ("Mufti Mosul") tidaklah menjalankan sebuah negara. Tetapi ia dikenal sebagai salah satu pemimpin ISIS yang sangat gemuk. Dengan berat badan mencapai 254 kilogram, ia juga dikenal dengan sebutan "Shifa al-Nima," "Jabba the Jihadi," dan "Jabba the Hutt".

Ketika baru-baru ini ditangkap pada Januari 2020, ia terlalu besar untuk masuk ke dalam mobil polisi dan harus diangkut dengan truk. Sebelum penangkapannya, Bari telah mengeluarkan fatwa agama. Atas dasar agama, ia membenarkan perbudakan, eksploitasi seksual, dan penyiksaan etnis minoritas seperti Yazidi di Irak.

Menurut beberapa laporan, biasanya militan ISIS makan hanya sekali dalam sehari. Beberapa mengklaim bahwa itu karena alasan agama, dan yang lain menyalahkan kekurangan makanan. Lalu kenapa Abu Abdul Bari begitu gemuk? Ukuran tubuhnya yang sangat besar mungkin disebabkan karena bertahun-tahun dihabiskan untuk bersembunyi.

1. Kim Jong Un (1983-sekarang)

Kim Jong Un

Kim Jong Un telah menjadi Pemimpin Tertinggi di Korea Utara sejak 2011. Ia mengikuti jejak ayah dan kakeknya sebagai "Penerus Hebat". Ketika ia mengambil alih kepemimpinannya, Kim memindahkan (atau mengeksekusi) banyak pejabat senior Korea Utara.

Hari ini, ia membangun warisan yang terkenal akan pengujian senjata, perang dunia maya, keadaan ekonomi, kamp penjara, dan pelanggaran hak asasi manusia. Pada 2009, laporan menyatakan bahwa Kim yang merupakan seorang perokok berat telah menderita hipertensi dan diabetes.

Pada tahun 2015, dilaporkan bahwa pemimpin Korea Utara itu telah naik berat badannya hingga lebih dari 30 kg selama lima tahun, sehingga beratnya menjadi 130 kg.

Di Korea Utara, mie dingin adalah makanan pokok. Itu ditambah dengan tahu, nasi, dan bubur. Unggas, daging sapi, dan makanan laut berlimpah. Makanan Korea Utara dibumbui dengan pasta kacang, minyak wijen, jahe, dan serpihan lada dianggap lebih ringan daripada masakan Korea Selatan.


Sumber: https://listverse.com/2020/02/09/top-10-fattest-world-leaders-in-history/

Posting Komentar untuk "10 Pemimpin Paling Gemuk Sepanjang Sejarah"